Yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Cerpen (Untuk Pemula)


Cerpen merupakan salah satu karya tulis yang digemari pembaca saat ini. Bahkan para  penulis lebih memilih menulis cerpen dan berburu ide cerita untuk dapat dimuat di  media. Cerpen mengangkat berbagai macam ide cerita menjadi sebuah kisah yang menarik. Baik kisah nyata maupun fiksi.

Cerpen atau cerita pendek memiliki isi yang singkat. Lebih pendek dari novelet atau novela, dan novel. Isi cerpen lebih padat dan memiliki tujuan yang to the pointPanjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari 1000 kata. Umumnya, panjang cerpen mencapai 10.000 kata. Genre yang paling banyak diangkat menjadi cerita dalam cerpen berjenis fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain sebagainya. Namun, Cerpen kini juga bisa berbentuk nonfiksi seperti cerita travelling, fikto-kritis atau jurnalisme baru.

Lalu bagaimana cara menulis cerpen yang menarik? Yang harus diperhatikan oleh penulis cerpen, khususnya pemula, adalah:

Memahami unsur-unsur cerpen

Cerpen memiliki dua unsuryaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik yaitu unsur pembentuk cerpen yang terdiri dari tema, alur, latar, perwatakan, tokoh, dan nilai.

Unsur ekstrinsik yaitu unsur yang berada di luar penulisan cerpen tetapi memiliki pengaruh pada cerita, berupa latar belakang penullis dan situasi atau kondisi saat cerpen tersebut ditulis.

Menentukan tema

Menentukan tema itu penting karena merupakan ide pokok sebuah cerita dan sebagai sumber pada cerita yang akan ditulis.

Menentukan tema yang paling mudah adalah tema yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penulis akan mudah mengembangkan kisah atau cerita.

Tentukan penokohan dan watak

Menentukan tokoh atau orang-orang yang terlibat di dalam sebuah cerita menjadi salah satu unsur penguat dalam cerita. Kepiawaian penulis dalam menggambarkan tokoh akan membuat cerita seolah hidup, atau dengan kata lain, pembaca seperti ikut terlibat di dalam cerita tersebut.

"Jadi salah satu nyawa dalam cerita itu ada di tokoh. Jika kita kurang kuat dalam menciptakan tokoh dalam cerita, nyawanya berkurang. Seperti baterai yang harusnya full 100%, tinggal 90% atau 80%, bahkan lebih rendah dari itu. Hanya karena salah menentukan konsep penokohan dan perwatakan. Dan jangan lupa, dalam menentukan tokoh, harus tetap logis dan realistis, meskipun fiksi. Jadi kita bawa pembaca menyelami cerita fiksi kita, tetapi tetap sesuai dg realitas yang ada."

Tokoh dibagi menjadi 3 karakter yaitu, Tokoh Protagonis (tokoh utama), Tokoh Antagonis (tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama), Tokoh Tritagonis (penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan). Dengan mendeskripsikan watak tokoh, kisah yang ditulis akan menarik. Perwatakan tokoh harus kuat agar cerita bisa hidup. Perwatakan dapat digambarkan melalui dialog, penjelasan narasi, atau penggambaran fisik tokoh secara langsung.

Tentukan Alur cerita

Menetukan alur cerita adalah unsur cerpen penting berikutnya. Alur atau plot merupakan jalan cerita yang di kembangkan hingga menjadi sebuah cerpen. Alur berupa susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

- Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.

- Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur.

- Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Beberapa tahap penggambaran alur yaitu:

Openingbiasanya berupa gambaran, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.

Awal masalah: menceritakan masalah yang dihadapi tokoh dalam cerita.

- Klimaks: puncak masalah (konflik) dalam cerita.

- Antiklimaks: masalah mulai dapat teratasi dan konflik menjadi merenggang.

- Penyelesaian: masalah terselesaikan.

Dalam sebuah kehidupan nyata, konflik sangat dihindari. Tapi dalam sebuah cerita, konflik malah dicari-cari. Karena konflik inilah yang mendapat peran utama dalam menghidupkan cerita.

Mulailah Menulis

Menulislah cerita berdasarkan unsur-unsur yang sudah dibahas di atas. Hal yang harus diperhatikan sebelum menulis adalah menentukan judul yang menarik. Karena judul yang menarik adalah bekal awal penulis agar pembaca tertarik untuk membaca cerita.

Gunakan gaya bahasa mudah dimahami, tentukan juga sudut pandang tokoh yang tepat. Bisa menggunakan sudut pandang orang pertama, ketiga, atau campuran.

Gampangannya gini;

Pov 1 itu bercerita pake AKU

Pov 2 bercerita pake KAMU/KAU

Pov 3 bercerita pake DIA/IA

 POV campur.

Maksudnya POV campur ini adalah, dalam satu cerita, kita menggunakan lebih dari 1 sudut pandang. Pov campur digunakan jika di dalam satu cerita memiliki 2 sudut pandang. Misalnya, Di bagian pembuka menceritakan tentang gadis desa yang tersesat dalam pergaulan di kota. Pake POV AKU atau saya dari awal. Nah, di tengah cerita, atau akhir cerita, diarahkan ke POV 3, menggunakan DIA. Di POV 3 ini bisa jadi yang bercerita adalah pacar dari si gadis. 

Tujuannya untuk mempercantik cerita dari banyak sudut. Kenapa? Karena POV 1 itu terbatas hanya bercerita dari sudut pandang si gadis sebagai AKU, tidak bisa menceritakan pacarnya. 

Jadi disinilah penulis memainkan suasana cerita. Pov campur tidak mengganggu. Asal kita bisa cantik memainkannya.  Ada juga paham bahwa, hindari menggunakan POV campur di dalam sebuah cerpen karena akan membingungkan pembaca. Maka, jika ingin membuat cerpen yang menarik, kuasai tekniknya.

Intinya dalam membuat cerpen, imajinasi penciptaan seorang tokoh dan perwatakannya tergantung pada penulis. Lalu penggunaan POV yang tepat akan mempercantik. Menggunakan POV campuran ada tekniknya. Jika belum paham, jangan nekat menggunakan campuran. Karena jika perpindahannya tidak smooth, maka akan merusak keindahan cerita yang kita tulis.

Yang Terpenting:
Jangan lupa menulis cerpen sesuai dengan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia yang benar (PUEBI), karena kesalahan PUEBI kadang merusak mood pembaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh PTK Bab 4

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bhs. Inggris kelas 1