Contoh Sudut Pandang / POV Campur Cerpen "Waktu yang Tepat tuk Berpisah dan Menghilang"
Waktu yang Tepat tuk Berpisah dan Menghilang Oleh: Winda Listyani Prolog Ini kisahku ... ada banyak luka yang mendatangkan trauma. Tentang suamiku, calon istri untuknya, dan cintaku yang terlanjur remuk. Dengan tanganku sendiri, aku berencana menikahkan suami dengan wanita pilihannya. *** Sore itu, di sebuah ruang kosong dan gelap. Tak ada siapapun kecuali Zahra. Nampak ia sedang memegang gawainya dengan lunglai dan berlinang air mata. Sebuah hujatan menyapu telinga yang menggetarkan isi hatinya. “Jadi wanita goblok banget sih? Gue cowok, Za. Suka perempuan juga. Tapi keputusanmu itu bego tahu ga? Pingin gue tabok aja laki loe,” ujar seorang lelaki dengan suara berat dan serak. “Tapi, Mas. Aku kan mau mati. Tak ada salahnya jika mengijinkan suami menikah lagi. Toh wanita itu baik, sederhana, dan berbakti pada orang tua. Dia tinggal berdua saja dengan ibunya yang sudah renta. Dia wanita baik. Dia ga merebut suamiku dariku. Kasihan jika aku batalkan karena dia dah sayan